Selasa, 28 Juni 2016

Pengolahan Proyek Sistem Informasi

Latar Belakang
Pada dunia tekonologi seperti saat ini perkembangan informasi dan komunikasi yang sangat pesat membuat komputer menjadi suatu kebutuhan penting bagi setiap orang. Hal ini telah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari seperti  mencari informasi dan komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik atau alat hitung. Kini komputer banyak digunakan dalam pembuatan keputusan penting seperti melakukan pekerjaan kantor dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia.
Sejak masuknya komputer dalam bidang perdagangan, banyak aplikasi yang dibuat guna untuk mempermudah pekerjaan dalam perkembangan dibidang perdagangan seperti proses pencatatan persediaan barang. Dengan menggunakan teknologi komputer maka proses pencatatan barang masuk dan keluar akan lebih mudah dan menghemat waktu serta keamanan data terjamin.
Selama ini toko Aulya’s cosmetic yang bertempat di gedung ITC Fatmawati lt. 2 no.24 masih menggunakan sistem pencatatan manual yaitu dengan hanya menggunakan buku. Aulya’s cosmetic belum memanfaatkan teknologi komputer . hal ini tentu menghambat waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan dan hasil pencatatan stok barang lambat dan tidak akurat. Berdasarkan hasil observasi diperoleh salah satu fakta bahwa pencatatan stok barang  masih dilakukan dengan menggunakan buku. Hal ini tentu kurang efesien.
Dari uraian di atas, dalam penulisan ilmiah ini dibuat aplikasi pencatatan persediaan barang untuk mempermudah pekerjaan di toko Aulya’s cosmetic. Oleh karena itu dengan dibangunnya pencatatan persediaan barang ini diharapkan dapat membantu proses pencatatan barang masuk dan keluar serta pembuatan laporan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin membuat sebuah website yang berjudul: “Aplikasi Persediaan Barang dengan menggunakan VB.net 2008 dan Microsoft Acces 2007.”



Batasan  Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis hanya membatasi masalah pada pencatatan barang keluar dan masuk sampai dengan pembuatan laporan harian. Informasi disajikan dalam bentuk teks dan tabel.

Tujuan
Tujuan dari penulisan ilmiah pembuatan aplikasi ini nantinya diharapkan  dapat membantu operasional toko, mempercepat proses laporan pencatatan barang masuk dan keluar, serta menambah wawasan bagi yang membutuhkan informasi mengenai pembuatan aplikasi persediaan barang.

Kelebihan
  • ·         Mempercepat dalam pengisian data
  • ·         Perhitungan yang akurat
  • ·         Mempercepat proses pembuatan laporan pencatatan barang
  • ·         Mempercepat proses pencarian data barang
  • ·         Mempercepat proses pencarian data supplier
  • ·         Mencegah kecurangan data barang
  • ·         Laporan berperiode


Kekurangan
  • ·         Desain yang kurang menarik
  • ·         Masih menggunakan database yang offlie sehingga kalau data hilang tidak ada data cadangan (backup)
  • ·         Pencarian transaksi berdasarkan tanggal saja
  • ·         Tidak ada alamat ganda pada pengiriman supplier
  • ·         Tidak ada pilihan dalam pencarian data pada transaksi



Tampilan

Menu Utama



Login



User




  
Data Supplier






Data Barang



Penerimaan dan Pengeluaran



Laporan



Program yang Belum Direvisi





Program yang Sudah Direvisi






Nama Kelompok :
Tanty Nisa Agitia           18112157
Silvia Renny Cornelius 17112013
Putri Angraeni               15112755
Annisa Rachmapuspita 10112975

Minggu, 05 Juni 2016

Hak Kekayaan Industri

Hak yang mengatur segala sesuatu tentang milik perindustrian, terutama yang mengatur perlindungan hukum.
Hak kekayaan industri ( industrial property right ) berdasarkan pasal 1 Konvensi Paris mengenai perlindungan Hak Kekayaan Industri Tahun 1883 yang telah di amandemen pada tanggal 2 Oktober 1979, meliputi :
a. Paten, yakni hak eksklusif yang diberikan negara bagi pencipta di bidang teknologi. Hak ini memiliki jangka waktu (usia sekitar 20 tahun sejak dikeluarkan), setelah itu habis masa berlaku patennya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten:
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 ayat 1).
b. Merk dagang, hasil karya, atau sekumpulan huruf, angka, atau gambar sebagai daya pembeda yang digunakan oleh individu atau badan hukum dari keluaran pihak lain.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek :
Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.(Pasal 1 Ayat 1).
c. Hak desain industri, yakni perlindungan terhadap kreasi dua atau tiga dimensi yang memiliki nilai estetis untuk suatu rancangan dan spesifikasi suatu proses industri
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. (Pasal 1 Ayat 1)
d. Hak desain tata letak sirkuit terpadu (integrated circuit), yakni perlindungan hak atas rancangan tata letak di dalam sirkuit terpadu, yang merupakan komponen elektronik yang diminiaturisasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu :
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.(Pasal 1 Ayat 1).
e. Rahasia dagang, yang merupakan rahasia yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau individu dalam proses produksi
Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul berdasarkan Undang-Undang ini. (Pasal 1 Ayat 2)
f. Varietas tanaman. Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman :
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah perlindungan khusus yang diberikan Negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh kantor PVT, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. (Pasal 1 Ayat 1).

INVENSI

INVENSI
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1)
Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah):
  • Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
  • Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ideyang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3)
Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah letters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian paten tidak mengatur siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan, sistem paten tidak dianggap sebagai hak monopoli.

Hukum yang mengatur

Contoh sampul dokumen paten Amerika Serikat
Saat ini terdapat beberapa perjanjian internasional yang mengatur tentang hukum paten. Antara lain, WTO Perjanjian TRIPs yang diikuti hampir semua negara.
Pemberian hak paten bersifat teritorial, yaitu, mengikat hanya dalam lokasi tertentu. Dengan demikian, untuk mendapatkan perlindungan paten di beberapa negara atau wilayah, seseorang harus mengajukan aplikasi paten di masing-masing negara atau wilayah tersebut. Untuk wilayah Eropa, seseorang dapat mengajukan satu aplikasi paten ke Kantor Paten Eropa, yang jika sukses, sang pengaju aplikasi akan mendapatkan multiple paten (hingga 36 paten, masing-masing untuk setiap negara di Eropa), bukannya satu paten yang berlaku di seluruh wilayah Eropa.

Subjek yang dapat dipatenkan

Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan: proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakupalgoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus.
Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan komposisi materi seperti kimia, obat-obatanDNARNA, dan sebagainya. Khusus Sel punca embrionik manusia (human embryonic stem atau hES) tidak bisa dipatenkan di Uni Eropa.
Kebenaran matematika, termasuk yang tidak dapat dipatenkan. Software yang menerapkan algoritma juga tidak dapat dipatenkan kecuali terdapat aplikasi praktis (di Amerika Serikat) atau efek teknikalnya (di Eropa).
Saat ini, masalah paten perangkat lunak (dan juga metode bisnis) masih merupakan subjek yang sangat kontroversial. Amerika Serikat dalam beberapa kasus hukum di sana, mengizinkan paten untuk software dan metode bisnis, sementara di Eropa, software dianggap tidak bisa dipatenkan, meski beberapa invensi yang menggunakan software masih tetap dapat dipatenkan.
Paten dapat berhubungan dengan zat alamiah (misalnya zat yang ditemukan di hutan rimba) dan juga obat-obatan, teknik penanganan medis dan juga sekuens genetik, termasuk juga subjek yang kontroversial. Di berbagai negara, terdapat perbedaan dalam menangani subjek yang berkaitan dengan hal ini. Misalnya, di Amerika Serikat, metode bedah dapat dipatenkan, namun hak paten ini mendapat pertentangan dalam praktiknya. Mengingat sesuai prinsip sumpah Hipokrates (Hippocratic Oath), dokter wajib membagi pengalaman dan keahliannya secara bebas kepada koleganya. Sehingga pada tahun 1994, The American Medical Association (AMA) House of Delegates mengajukan nota keberatan terhadap aplikasi paten ini.
Di Indonesia, syarat hasil temuan yang akan dipatenkan adalah baru (belum pernah diungkapkan sebelumnya), mengandung langkah inventif (tidak dapat diduga sebelumnya), dan dapat diterapkan dalam industri. Jangka waktu perlindungan untuk paten ‘biasa’ adalah 20 tahun, sementara paten sederhana adalah 10 tahun. Paten tidak dapat diperpanjang. Untuk memastikan teknologi yang diteliti belum dipatenkan oleh pihak lain dan layak dipatenkan, dapat dilakukan penelusuran dokumen paten. Ada beberapa kasus khusus penemuan yang tidak diperkenankan mendapat perlindungan paten, yaitu proses / produk yang pelaksanaannya bertentangan dengan undang-undang, moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan; metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan; serta teori dan metode di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, yakni semua makhluk hidup, kecuali jasad renik, dan proses biologis penting untuk produksi tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikro-biologis.

Istilah - Istilah dalam Paten

  • Invensi
Adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
  • Inventor atau pemegang Paten
Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi. Pemegang paten adalah inventor sebagai pemilik paten atau pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten.
  • Hak yang dimiliki oleh pemegang Paten
Pemegang hak paten memiliki hak eklusif untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya :
a. Dalam hal Paten Produk : membuat, menjual, mengimpor, menyewa, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk di jual atau disewakan atau diserahkan produk yang di beri paten.
b. Dalam hal Paten Proses : Menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a.
- Pemegang Paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat perjanjian lisensi.
- Pemegang Paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat, kepada siapapun, yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di atas.
- Pemegang Paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1 di atas.
  • Pengajuan Permohonan Paten
Paten diberikan atas dasar permohonan dan memenuhi persyaratan administratif dan subtantif sebagaimana diatur dalam Undang-undang Paten.
  • Sistem First to File
Adalah suatu sistem pemberian Paten yang menganut mekanisme bahwa seseorang yang pertamakali mengajukan permohonan dianggap sebagai pemegang Paten, bila semua persyaratannya dipenuhi.
  • Kapan sebaiknya permohonan Paten diajukan ?
Suatu permohonan Paten sebaiknya diajukan secepat mungkin, mengingat sistem Paten Indonesia menganut sistem First to File. Akan tetapi pada saat pengajuan, uraian lengkap penemuan harus secara lengkap menguraikan atau mengungkapkan penemuan tersebut.
  • Hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang Inventor sebelum mengajukan permohonan Paten ?
a. Melakukan penelusuran. Tahapan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang teknologi terdahulu dalam bidang invensi yang sama (state of the art) yang memungkinkan adanya kaitannya dengan invensi yang akan diajukan. Melalui informasi teknologi terdahulu tersebut maka inventor dapat melihat perbedaan antara invensi yang akan diajukan permohonan Patennya dengan teknologi terdahulu.
b. Melakukan Analisis. tahapan ini dimaksudkan untuk menganalisis apakah ada ciri khusus dari invensi yang akan diajukan permohonan Patennya dibandingkan dengan Invensi terdahulu.
c. Mengambil Keputusan. Jika invensi yang dihasilkan tersebut mempunyai ciri teknis dibandingkan dengan teknologi terdahulu, maka invensi tersebut sebaiknya diajukkan permohonan Patennya.Sebaliknya jika tidak ditemukan ciri khusus, maka invensi tersebut sebaiknya tidak perlu diajukan untuk menghindari kerugian dari biaya pengajuan permohonan Paten.


Tips for Beginners Backpacker

First-time backpacker? Some basic tips can go a long way to ensuring you and your group have a great time. 
Before you venture into the wilderness, consult our backpacking checklist (which includes The Ten Essentials) and be sure you know how to use the gear you’ll be taking.
For more information on preparing for your first backpacking trip, see all of REI’s expert advice about backpacking.

Pick an Experienced Backpacking Partner

Team up with an experienced friend. Knowledgeable company is good for peace of mind, and a shared backpacking experience is usually more fun than going solo. A been-there/done-that companion(s) can accelerate your learning curve by sharing wisdom gained in the field.
Join a group. Group trips (4–6 people, typically) are memory-makers. Most backcountry areas limit groups to 12 (to minimize impact to the land).

Pick an Appropriate Backpacking Destination

You’ll want to consider such factors as your trip’s length and difficulty, as well as any special considerations (hiking with dogs or kids) or interests (wildflowers, waterfalls, history, etc.).

Trip Distance

A one-night trip makes sense for beginners. Keep the round-trip distance to 10 miles or less. It is reassuring to know that civilization is not too far out of reach.
Got two nights? Consider this: Set up camp on the first night, use the next day to relax or take a day hike to somewhere nice, then return to your base camp that night. This way you’ll tote a full backpack on just two days.

Trip information

There are several good sources of trip information.
Guidebooks: Some authors rate trips for scenic quality—very helpful for picking a prime trail. Their 5-star locales usually attract crowds, so don’t expect solitude unless you visit midweek.
Websites, magazines: Hiking websites abound and can be good resources, though reliability can vary. Magazines are solid sources, and some national parks and forests maintain online trail-condition reports, too.
Well-traveled friends. They can point you to destinations that match your tastes and abilities. REI sales specialists are also a good resource to tap.
Park services: You may be able to find information from park rangers or park websites in the area you're interested in exploring.

Choose Your Backpacking Gear

The 10 Essentials: It’s a time-tested assortment of wilderness travel gear that ensures you have the basics for safety and comfort and equips you to handle emergencies. You may never refer to your compass or use firestarter—two of the Essentials—but it’s good to carry them, just in case.
Consult a checklist. REI’s Backpacking Checklist includes more items than you’ll ever carry on a single trip, but we made it that way so you don't forget anything important.
Not really roughing it. Many comforts of home also come in impressively lightweight backpacking forms: stoves, cushy sleeping pads, camp pillows.
Think light. It's easy to over-pack. Yes, bring a camera, toilet paper, headlamp and sunscreen. But maybe skip the lantern, the paperback and that third water bottle (bring a water filter instead and resupply as you go). Aim for a pack weight that’s manageable. Say, around 30 pounds.
Borrow or rent. Try out big-ticket items (bags, tents) before making a purchase so you better understand your preferences.

How to Choose and Pack a Backpack

For in-depth details on choosing the right pack, see our article onhow to choose a backpack.
Here are some brief guidelines:
Capacity. The number in pack names refers to the pack’s volume in liters. A common size for weekend trips (1–3 nights) is 35–50 liters. Multiday trips (3–5 nights) require packs of 50–80 liters. For longer trips, or if you’re toting a lot of winter or kids’ gear, choose 70 and higher.
Size: Backpacks are sized according to torso length, not a person’s height. The best way to get the right-sized pack is to visit an REI store and get expert help. If that’s not practical, you can get a friend to measure your torso length, determined by measuring the distance between the top of your hips to your C7 vertebrae—that bony protrusion near the base of your neck. 
Loading and adjusting a pack. A backpack is designed to carry most of the load on your hips while your shoulders carry less. Keep heavy gear close to your back and near your shoulders. See our articles about how to pack a backpack andpack-adjusting tips for details.

Backpacking Clothing

Base layer. Sweaty cotton takes forever to dry, so choose a “technical” fabric, such as moisture-wicking polyester or wool, for your underwear and long underwear.
Pants or shorts. Convertible pants are popular. Their lower-leg portions can zip off if you want more air and sun.
Footwear. Full- or mid-cut boots are traditional backpacking choices, though some folks prefer hiking shoes or even trail runners. Tennis shoes and urban/athletic footwear are too flexible for roots and rocks on trails. Sandals for lounging in camp are a nice luxury if you don’t mind toting the weight. For more information, see our article on how to choose hiking boots.
Socks. Avoid cotton. Wearing cotton on the trail is asking for blisters. Choose wool or synthetic hiking socks in a weight or thickness compatible with your footwear.
Head cover. Brimmed hats, caps, Buffs, bandanas—it’s smart to shield your scalp from all-day sun exposure. Bring ample sunscreen for exposed skin.
Outerwear. Even if dry weather is forecast, a rain jacket keeps bugs off your arms and torso while in camp. An insulation layer (jacket or vest) wards off chills early or late in the day.

Food and Food Storage

Dinner. For simplicity, choosefreeze-dried food that requires just a few cups of boiling water and 10 minutes of wait time. Gourmands or those with access to a food dehydrator can make more creative trail meals.
Rest of the day. Some backpackers take time to cook breakfast; others save time with ready-to-eat items. Lunch can be a meal or several breaks for snacks such as trail mix, jerky, dried fruit, chunks of cheese and energy foods (bars, chews and gels).
Coffee. Lightweight French coffee presses do, in fact, exist.
Food storage. Never leave food lying around unattended. You’ll likely lose it, and animals become less inclined to forage in a natural manner again. Carry a food canister or learn how to hang food to protect your edibles (and any aromatic items) from critters.

Backpacking with Kids

Read the REI Expert Advice article, Backpacking with Kids. Here are a few key points:
Adjust your expectations. You’ll travel slower and over shorter distances, but done right (with compassion and patience) you can cultivate a love for outdoors adventure in your little ones.
Teach respect for the land. Encourage kids to stay on trails and not cut switchbacks. Ask them not to pick flowers, tag rocks or carve their names into tree trunks.

Communication and Electronics for Backpacking

Do not count on getting cell phone reception in wilderness areas. Cell towers can be found near visitor centers at a handful of national parks, but in the backcountry, cell reception is rare.
Other communication options includesatellite phones (pricey, but your best bet if on-demand access to civilization is a must), satellite messengers(capable of transmitting 1-way or even 2-way text messages), 2-way radios (best for groups spread out over a large area; average range is 2 miles) and personal locator beacons (for sending a distress signal).
Portable power sources (such as solar chargers) can generate enough energy to fully charge a smartphone.

Before You Go

Practice at home or a campground. Pitch your tent in your backyard. Inflate your sleeping pad. Light your stove. Check out your headlamp. Know how things work in a comfortable place before you’re under pressure in an unfamiliar setting.
Call ahead. Avoid surprises. Contact a ranger office at or near your destination. Ask about road closures, trail conditions, permit requirements, animal activity or any temporary restrictions.
Share your plans with a friend. Leave an itinerary with a friend who will remain in town. If you don’t return by the appointed time, your friend can notify rangers that you may need help.

If You Get Lost

Remember an acronym favored by the Emergency Response Institute of Olympia, Wash.: S-T-O-P. Stop, Think, Observe and Plan.
Stop: If you feel uncomfortable with your situation, don't go any farther. Don't panic, either. The rule changes if the area is unsafe or someone in your group needs medical attention. Count to 10, drink some water or eat a little food. These acts often give you a fresh perspective and help you better assess your situation.
Think: Where were you when you were last certain of your location? Can you navigate back to that point? Can you hear or see helpful landmarks like a road or trail? If so, carefully return to that spot and reevaluate your options.
Observe: Put your senses on full alert. Picture in your mind all distinctive features you spotted as you came to your current position. Can you use them as waypoints to guide you back to a place where you were confident of your location? If so, return to that spot. Can you connect with a known trail from that point? Do so. If not, stay put. It's easier for rescuers to find you near your original line of travel.
Plan: If you are with others, talk over a plan. If not, it can be useful to say the plan out loud as if you were explaining it to someone else. If it makes sense, then follow your plan. If not, revise your plan. If the situation changes as you follow that plan, use "STOP" again to improve your chances for a safe recovery.

Wilderness Ethics

"Pack out what you pack in." It’s an old phrase but still valid, along with “Take only pictures, leave only footprints.” In the wilderness, no one cleans up after you. So be relentlessly tidy. Pick up every wrapper, tote out every orange peel. Any item that does not originate in the wilderness, even an apple core, should not be left there. In some backcountry areas, that includes toilet paper. Learn about Leave No Trace principles so wilderness scenery perpetually looks untouched and inviting, just the way you want to see it. 
Understand the backcountry is wild and unpredictable, not a theme park. In the wilderness, you’ll find no handrails, no courtesy phones, no attendants, no flush toilets, no water fountains, no snack bars. It’s a potentially dangerous place. That’s part of its appeal—wild lands are a different world. Self-reliance is a vital skill for appreciating them. Be aware that you’ll need to adapt to the unexpected.
This ain’t no disco. Realize most people head to the wilderness for peace and serenity—an escape from the noisy urban norm. Have fun; just please self-regulate your noise level.
Ultimately, relax and enjoy. Stay committed to being nice to fellow backpackers, the animals and the land. Breathe deeply, soak in the views and immerse yourself in a whole new world.


Pantai Terindah di Indonesia

Tidak heran lagi jika Indonesia memiliki banyak pesona dan beragam kekayaan. Terutama di sektor pantai. Karena banyak sekali pantai – pantai yang memiliki pemandangan pantai terindah di dunia. Karena posisi geografis Indonesia sendiri terletak di belahan garis khatulistiwa, sehingga tak heran jika memiliki beberapa kekayaan pantai yang sangat luar biasa.
Pantai Sanur indah bali
Dari sekian banyak-nya pantai, ada 10 pantai yang memiliki pemandangan pantai terindah di dunia. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Pantai senggigi ( Lombok )
Pantai yang satu ini terletak di Lombok kepulauan NTB. Pantai senggigi sendiri juga merupakan tujuan wisata yang terkenal hingga mancanegara. Pantai ini memiliki pemandangan bawah laut yang sangat indah, dan tak heran jika snorkeling merupakan wisata utama disana. Pantai senggigi juga memiliki terumbu karang yang sangat indah, dan bahkan ada beberapa yang menjulang di tengah – tengah lautan.

Pantai Kuta ( Bali )
Siapa yang tidak tahun akan pantai Kuta. Pantai Kuta ini juga merupakan pantai yang sangat indah dan banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya. Pantai Kuta sendiri terletak di bagian selatan Denpasar bali. Pengunjung pantai ini biasanya datang untuk menikmati sunset Beach. Dan bahkan Pantai Kuta sudah terkenal sejak 1970-an.

Pantai pangandaran ( Jawa barat )
Pantai terindah selanjutnya yaitu pantai Pangandaran. Pantai Pangandaran sendiri berada di desa Pananjung. Bahkan menurut beberapa media terkenal salah satunya AsiaRooms, yang menyebut pantai Pangandaran sebagai pantai terbaik yang ada di pulau Jawa.

Pantai Parai Tenggiri ( Bangka Belitung )
Pantai ini terkenal akan bebatuan granitnya yang memiliki bentuk yang sangat unik. Pantai Parai Tenggiri ini berada di dalam kawasan Matras, Sungailiat, Bangka Belitung. Selain bebatuan granitnya, pantai ini juga memiliki hamparan pasir putih serta air laut yang biru dan tenang.

Pantai parangtritis ( Yogyakarta )
Pantai indah selanjutnya yaitu pantai Parangtritis yang berada di pesisir Samudra Hindia. Pantai ini terkenal karena memiliki gunung – gunung pasir yang tinggi, sehingga berasa di daerah gurun pasir.

Pantai Bunaken ( Manado )
Pantai yang terletak di taman nasional Bunaken ini memiliki keindahan dunia bawah lautnya. Banyak sekali para turis mancanegara yang datang untuk sekedar ber-snorkeling ataupun diving. Tak hanya itu saja, pantai Bunaken juga memiliki pasir putih yang sangat indah.

Pantai Pelabuhan Ratu ( Jawa Barat )
Pantai ini berada di daerah Sukabumi, yang juga merupakan pantai yang berada di pesisir Samudra Hindia. Untuk musim – musim tertentu, pantai ini banyak sekali di kunjungi oleh para peselancar dunia karena memiliki ombak dengan ketinggian 3 – 5 meter.

Pantai Sanur ( Bali )
Selain pantai Kuta, Bali juga memiliki Pantai Sanur yang menjadi salah satu tujuan wisatawan. Pantai ini terletak di sebelah timur pulau Bali. Selain bersantai di pantai ini, anda juga bisa menikmati panorama Sun Rise.

Pantai Dreamland ( Bali )
Satu lagi pantai terindah yang berada di Bali yaitu pantai Dreamland. Pantai ini berada di bagian selatan pulau Bali. Tak heran jika pantai ini banyak dikelilingi tebing – tebing yang tinggi serta pemandangan yang sangat indah dilengkapi dengan pasir putih yang bersih.

Pantai Raja Ampat
Pantai ini termasuk pantai yang memiliki pemandangan yang paling eksotis yang dimiliki Indonesia. Pantai ini berada di daerah Papua Barat dan merupakan taman laut yang terbesar yang dimiliki Indonesia. Karena 75% jenis terumbu karang yang berada di dunia, ada di pantai Raja Ampat ini.